Tandapanjang ∼ diikuti hamzah dalam SATU perkataan di mana hamzahnya tidak berada di atas huruf alif atau di bawah huruf alif. Harakat : Dibaca dengan kadar harakat : Wasal : 4/5 harakat; Kecil (kerana tiada hamzah selepasnya dan kadar harakat 2 sahaja) Jika ia diwasalkan, ia akan dibaca dengan 2 harakat sama dengan kadar harakat mad
Jadi boleh dibaca dengan dua cara, bisa tafkhim dan bisa juga tarqiq. Adapun jawazul wajhain pada hukum ra\\\\\' sebagai berikut: فِرْقٍ: boleh dibaca tafkhim atau tarqiq, baik saat washal maupun waqaf. مِصْرَ: boleh dibaca tafkhim atau tarqiq saat waqaf. الْقِطْرِ: boleh dibaca tafkhim atau tarqiq saat waqaf. Wasathual-Halq (tengah tenggorokan), huruf hijaiyah yang dibaca adalah ha kecil (ج) dan 'ayn (ع) Adna l-Halq (ujung tenggorokan), huruf hijaiyah yang dibaca adalah kho' (خ) dan ghoyn (غ). Jika menutup hidung saat melafalkan huruf tersebut, maka tidak bisa terdengar. Ada pun hurufnya yaitu mim (م) dan nun (ن).Dalampenulisan khot Utsmani biasanya huruf akhirnya diberi alif dan ada sebagian kecil saja yang tidak memakai alif, Seperti : رِجَا لًا كَثِيراً ونساءً Mad ini berlaku jika ada pada waqof, tapi jika diteruskan maka hukum membacanya disesuaikan dengan huruf sesudahnya . 7. Mad Tamkin Tamkin artinya adalah menetapkan.
1 Ada huruf yang tertulis tapi dibaca dengan suara atau bunyi lain 2. Ada huruf dalam kata tertulis tapi tidak dibaca. 3. Ada tandan shifir (bulatan kecil di atas alif) ada 2 yaitu : a. Shifir Mustadhir ; bulatan kecil di atas huruf alif yang berada di tengah kata sehingga huruf alif tersebut tidak berfungsi dan dibaca pendek. b.