Baca Juga : Teknik Jitu Mencangkok Jambu Air Dengan Media Air Imam terpaksa membatasi pemesanan maksimal 2 kg jambu saja per konsumen. Padahal Imam Murod menjual jambu madu hijau Rp35.000 per kg. Menurut Imam menghasilkan jambu madu hijau kualitas prima relatif gampang. Kuncinya pada pemupukan, seleksi buah, dan pemangkasan ranting.
Tips Agar Jambu Air Berbuah LebatMengurangi Daun jambu AirPenyiraman dan PenggemburanPemupukanCara Pemberian Pupuk Pada Pohon Jambu AirPenyemprotan ZPT Tips Agar Jambu Air Berbuah Lebat dan Tidak Rontok – Salah satu pohon atau tanaman buah yang cocok di tanam di pekarangan rumah adalah jambu air. Buah ini memang sudah banyak dikenal di Indonesia sebagai buah yang bisa dikonsumsi langsung ataupun menikmatinya sebagai campuran rujak buah. Hal ini dikarenakan jamu air memang memiliki rasa yang segar dan enak. Jambu air sendiri adalah salah satu tanaman buah yang memiliki kandungan air sangat banyak. Selain memiliki rasa yang lezat dan segar, perawatan yang mudah dan tidak butuh waktu lama untuk berbuah membuat banyak orang membudidayakan tanaman buah ini di lahan yang mereka miliki. Apalagi di Indonesia adalah tempat tumbuh yang cocok untuk berbagai jenis jambu air. Sehingga ada banyak varian atau jenis jambu air yang di budidayakan di Indonesia baik buah jambu air lokal maupun import. Beberapa jenis tersebut di antaranya adalah jambu air bol jamaika, jambu air cincalo, jambu air citra, dan masih banyak lagi jenis jambu air lainnya. Nah, Kali ini waca berita akan memberikan beberapa tips yang agar tanaman jambu air yang kamu tanam di halaman rumah, pekarangan ataupun lahan yang dimanfaatkan di rumah bisa berbuah dengan lebat. Walaupun bisa dibilang mudah dari segi perawatan tanaman jambu air. Namun tetap saja ada beberapa hal yang harus dilakukan agar budidaya tanaman jambu air bisa menghasilkan buah secara maksimal. Apalagi jika kita menginginkan jambu yang dihasilkan memiliki rasa yang manis, segar, berbuah lebat dan memiliki warna yang bagus. Tentu saja tidak bisa sembarangan dalam perawatannya. Untuk menghasilkan buah yang bagus, paling tidak kita harus memperhatikan dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal biasanya adalah faktor yang terjadi akibat dari iklim, kondisi geografis, curah hujan dan sebagainya. Faktor ini adalah faktor yang memang tidak bisa dihindari karena berlangsung secara alami dan tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Namun sebaliknya, Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi pohon jambu air berbuah cepat dan lebat berkaitan dengan penanganan manusia pada pohon jambu air tersebut. Ada beberapa cara yang bisa digunakan pada faktor internal tersebut, di antaranya adalah penyiraman, pemberian pupuk, perontokkan, pengendalian hama, dan lain sebagainya. Hal hal tersebut bisa di usahakan agar buah yang dihasilkan bisa maksimal. Dan berikut ini adalah beberapa Tips Agar Jambu Air Berbuah Lebat dan tidak rontok Yang perlu diperhatikan agar menghasilkan buah yang sesuai dengan harapan adalah tiap jenis jambu air memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya. Sehingga penanganan yang dilakukan juga bisa saja berbeda. Jadi sebelum menanam pastikan sobat waca berita sudah mengenal karakteristik dari jambu air yang kamu tanam ya. Nah berikut ini adalah beberapa tips nya. Mengurangi Daun jambu Air Tips Agar Jambu Air Berbuah Lebat yang pertama adalah dengan merontokan daun atau prunning. Hal ini biasanya dilakukan agar pohon jambu air bisa menghasilkan buah lebih cepat . Perontokan biasanya dilakukan pada saat usia pohon sekitar 6 – 8 bulan, atau berusia 3 – 4 bulan setelah awal pemupukan awal. Kamu bisa merontokkan daun dengan cara membuang daun pada setiap ranting pohon. Dan sisakan sekitar 4 lembar daun saja yang berada di ujung ranting. Perontokan daun harus kalian lakukan pada saat pohon sedang dalam kondisi yang sehat dan subur ya sob. Kalian bisa melakukannya setelah proses pemupukan, namun kalian juga harus memperhatikan kondisi cuaca dan lingkungan sebelum melakukan prunning. Selain merontokkan daun, pohon jambu air juga harus dipangkas untuk membentuk kanopi dan membuat pohon tetap pendek, serta menyeimbangkan percabangan pohon. Pemangkasan pertama dilakukan ketika pohon jambu air berusia kurang dari satu tahun saat tinggi batang sudah mencapai 75 – 100 cm dari permukaan dan dilakukan dengan memilih 3 cabang primer. Pada saat cabang primer sudah memiliki panjang sekitar 50 cm, kamu bisa memangkas ujungnya hingga cabang primer akan menghasilkan cabang sekunder. Setelah itu, pilih 3 cabang sekunder dari tiap cabang primer dan pangkas ujung cabang sekunder hingga menumbuhkan cabang-cabang tersier. Selanjutnya pilih 3 cabang tersier yang biasanya akan menghasilkan jambu air. Penyiraman dan Penggemburan Penyiraman adalah salah satu proses penting yang harus dilakukan. Terutama jika memasuki musim kemarau. Kamu harus benar benar memperhatikan hal ini. Pada saat musim kemarau, siramlah tanaman jambu air minimal satu kali sehari agar tanaman tidak kering. Kalian juga harus memastikan air tidak tergenang lebih dari 12 jam ya sob. Air yang menggenang cukup lama bisa membuat akar busuk dan akan rentan terkena penyakit. Ada baiknya kamu menyiram tanaman dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Selain penyiraman, kalian juga perlu memperhatikan media tanamnya dan mengusahakan agar media tanam tidak memadat. Media tanam yang memadat akan membuat air sulit untuk diserap dan bisa menggenangi tanaman. Rutinlah menggemburkan tanah dengan menggunakan sekop kecil agar tanah tidak terlalu padat dan air bisa diserap dengan mudah. Namun dalam proses menggemburkan tanah, kalian perlu berhati-hati agar tidak melukai akar yang ada dan tanaman bisa tumbuh dengan baik. Pemupukan Tips Agar Jambu air berbuah labat selanjutnya adalah pemupukan. Setelah usia penanaman masuk pada usia 3 bulan, kamu bisa melakuka pemupukan dan dilanjutkan pada 3 bulan kemudian. Kalian bisa menggunakan pupuk kandang seperti kotoran kambing yang ditambah dengan pupuk TS. Setelah 3-4 bulan kemudian kamu bisa memberikan pupuk yang sama agar pohon jambu air cepat berbuah lebat. Cara Pemberian Pupuk Pada Pohon Jambu Air Siapkan pupuk kandang yang akan kamu gunakan, kemudian benamkan ke dalam tanah secara merata. Pastikan pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang kering dan sudah memberikan pupuk kandang, kemudian benamkan juga pupuk TS di sekitaran pohon jambu sirami pohon jambu air hingga basah, dan berikan penyiraman secara rutin setelahnya. Penyemprotan ZPT ZPT Zat Pengatur Tumbuh adalah ZPT adalah persenyawaan organik yang dalam jumlah sedikit saja dapat merangsang, menghambat atau mengubah pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat ini diberikan agar pohon jambu air berbuah cepat dan lebat. Kamu bisa memberikan ZPT setiap 2 minggu sekali jika udara dan kesehatan pohon memungkinkan. Penyemprotan ZPT bisa kamu lakukan pada saat pohon jambu air sudah kuat dan sehat, penyemprotan perdana bisa dilakukan setelah pohon jambu air sudah diberikan pupuk lanjutan pertama. Lakukan penyemprotan ZPT pada saat cuaca sedang tidak panas bisa dilakukan pada sore hari. Hal ini dikarenakan karena cuaca panas bisa mempercepat penguapan. Demikianlah beberapa Tips Agar Jambu Air Berbuah Lebat dan Tidak Rontok yang bisa kalian coba di rumah. Dengan perawatan yang tepat dan rutin, tanaman jambu air yang kalian tanam bisa berbuah sesuai dengan harapan yaitu berbuah lebat, memiliki rasa manis dan segar.
Saat jambu tanpa biji berbuah mudah rontok. Tanaman Buah Jambu Biji Kristal sebenarnya tidak benar-benar tanpa biji. Tapi tetap mempunyai biji akan tetapi jumlahnya sedikit kurang dari 3 persen bagian daging buah. Jadi saat sudah berbuah bisa kuat dan tidak mudah rontok dan menghasilkan buah lebat. 2.1. Manfaat Tanaman Jambu Biji 1.
Budidaya Jambu Air – Jambu air ialah tanaman yang berasal dari Asia Tenggara, tanaman ini tergolong dalam suku myrtaceae “jambu-jambuan”, budidaya jambu air cukup mudah bila dilakukan di daerah tropis seperti Indonesia. Untuk potensi pasarnya cukup besar, masyarakat mengonsumsi jambu sebagai buah mejad atau makanan olahan seperti rujak dan manisan. Buah segar yang kaya akan kandungan air ini termasuk buah musiman, ketersediaan melimpah pada musim-musim tertentu. Mengenal Jenis-Jenis Jambu AirPanduan Atau Cara Budidaya Jambu AirLokasi BudidayaPembibitanPenanaman BibitPemupukan TanamanPemangkasan CabangPemanenanHama Penyakit Tanaman Biasa MenyerangUlat Kupu-Kupu GajahKutu Perisai HijauKelelawar Atau CodotTumbuhan BenaluLalat BuahPenggerek BatangRelated posts Mengenal Jenis-Jenis Jambu Air Jambu air memiliki aneka jenis dengan bentuk, beberapa jenis jambu air yang banyak ditemui di pasaran antara lain yaitu Jambu air madu Jambu air king citra Jambu air cengkih Jambu air king rose Jambu air kampret Jamnu air lilin Jambu air maduran Jambu air irung petruk Jambu air kancing Panduan Atau Cara Budidaya Jambu Air Adapun panduan atau cara budidaya jambu air yang diantaranya yaitu Lokasi Budidaya Jambu air tumbuh baik pada ketinggian antara 5-500 meter dari permukaan laut, jika pohon di tanam di wilayah lebih tinggi hasilnya kurang optimal, atau setidaknya perlu perawatan yang lebih khusus agar produktivitasnya memuasakan. Tanaman ini menghendaki pencahayaan matahari langsung dengan insentitas sekitar 40-80 persen dalam sehari, suhu optimal bagi perkembangannya berkisar 10-28 derajat celcius dengan tingkat kelembahan 50-80 persen. Pembibitan Perbanyakan tanaman jambu air bisa dilakukan dengan 2 cara yakni cara generatif dan vegetatif. Cara generatif adalah cara memperbanyak tanaman dengan biji. Cara ini membutuhkan waktu yang panjang mulai dari perbanyakan, penanaman hingga tanaman berbuah. Sedangkan cara vegetatif ialah proses perbanyakan tanaman tidak dengan biji, pada jambu air bisa dilakukan dengan penyangkokan, okulasi dan penyetekan. Budidaya jambu air yang menggunakan bibit vegetatif lebih cepat dalam berbuah, hal ini terjadi karena sejatinya pohon sudah memiliki umur. Berbeda dengan bibit jambu air yang menggunakan biji karena pertumbuhan pohon harus secara alamiah dan membutuhkan waktu lama untuk bisa berbuah. Pola penanaman jambu air dengan bibit cegetatif juga sangat direkomendasikan untuk budidaya menggunakan pot atau polibag, karena bibit vegetatif akan memiliki ukuran yang lebih pendek namun sudah dapat berbuah. Salah satu perbanyakan vegetatif yang populer ialah dengan cara cangkok, berikut ini beberapa tipsnya Pilih induk yang berumur sekitar 10-15 tahun. Pilih indukan yang memiliki kualitas tumbuh atau kesuburan bagus, jambu yang enak dan lebat. Cabang yang akan dicangkok hendaknya memiliki fisik bagus dan tidak cacat. Cangkok pada cabang dan biarkan hingga akar cukup panjang. Jika akar sudah panjang, potong dibagian bawah cangkokan dan bibit jambu air siap untuk di tanam. Penanaman Bibit Setelah mendapatkan bibit yang diinginkan selanjutnya melakukan penanaman, untuk penanaman bibit jambu air sebaiknya diatur dengan jarak sekitar 8 x 8 meter agar daun bisa lega dan tidak saling tindih. Kemudian buatlah lubang dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm, biarkan lubang terbuka selama 2-3 hari bisa juga diberikan pupuk kandang sebagai pupuk dasarnya. Setelah itu bibit tanaman siap dimasukkan ke dalamnya, tutupi dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kompos lalu siram. Proses penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, agar setelah ditanam pohon tidak langsung terkena sinar terik. Pohon perlu adaptasi agar tidak stres dengan alam yang baru. Ketika melakukan penanaman pada musim kemarau, lakukan penyiraman tiap pagi dan sore, dan sementara jika menanam pada musim penghujan perhatikan agar pohon tidak tergenang air dalam waktu yang lama. Pemupukan Tanaman Dalam pemupukan hal yang wajib dilakukan pada budidaya jambu air agar tanaman bisa tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang lebat. Pemupukan jambu air dimulai dari pertama tanam yakni mencampurkan pupuk kompos saat penanaman bibit seperti penjelasan diatas. Setelah pemupukan awal selanjutnya pohon jambu air cukup mendapatkan pupuk 3 bulan sekali atau minimal 2 kali dalam setahun. Pengairan perlu di perhatikan agar tidak tergenang saat musim hujan dan tidak kekeringan saat musim kemarau tiba. Cara pemupukan jambu air ialah dengan meletakan pupuk pada jarak sekitar 1 meter dari pohon, buat sebuah lobang dan masukan pupuk di lobang tersebut. Masalah gulma dan rumput liar juga penting untuk di pantau agar pohon tidak terganggu pertumbuhannya karena gulma-gulma. Perhatikan pula masalah hama dan penyakit yang mungkin menyerang, jika pohon terkena hama atau penyakit maka lakukkan penanganan secepatnya. Pemangkasan Cabang Untuk mendapatkan buah yang lebat dan maksimal maka perlu dilakukan pemotongan pada cabang atau dahan-dahan jambu air. Pemotongan ini dilakukan agar tajuk baru bisa terbentuk sehingga mendapatkan kanopi yang sempurna. Kanopi dan cabang yang memiliki potensi berbuah menjadi lebih banyak sehingga ketika pada saatnya berbuah, pohon akan memiliki banyak ranting yang berbuah. Selain itu, pemotongan juga dilakukan untuk mengurangi pohon jambu air yang terlalu rimbun. Pada pohon yang terlalu rimbun banyak cabang yang nantinya tidak berbuah dan jarang terkena sinar matahari, lebih baik dipotong saja agar cabang-cabang yang berpotensi berbuah bagus bisa tumbuh maksimal. Pemanenan Saat jambu air sudah mulai berbunga, salah satu hama yang banyak menyerang ialah lalat buah. Lalat buah ini biasanya akan menyerang bunga yang sudah berumur sekitar 15 hari dan akan membuat bunga menjadi gugur atau buah jambu air menjadi busuk. Untuk mengatasi serangan bunga jambu dari hama lalat buah, maka bunga perlu dilakukan pembungkusan. Jika ternyata bunga sudah terserang hama lalat, maka penangananlah yang perlu dilakukan. Penanganan dapat dilakukan dengan memberikan fungisida serta insektisida dengan dosis secukupnya. Jambu air biasanya akan berbuah 2 kali dalam satahun yakni pada kisaran bulan Juni-Agustus dan November-Desember. Panen dapat dilakukan jika buah sudah matang, matangnya jambu air biasanya ditandai dengan ukuran yang besar “sesuai varietas”, berbuah dari hijau menjadi kemerah-merahan “tergantung varietas”. Proses pemanenan dilakukan beberapa kali dengan cara petik pilih, hal ini dilakukan karena jambu air tidak matang secara bersama-sama sehingga pemanenan hanya dilakukan pada jambu air yang matang. Untuk menjaga agar jambu air bisa tetap segar sedikit lebih lama maka lakukan penyimpanan pada lemari pendingin. Pada budidaya jambu air menggunakan bibit cangkokan, jambu air dapat berbuah setelah 8-12 bulan setelah penanaman. Meskipun buah tidak terlalu banyak karena ranting juga masih sedikit. Jambu air akan mulai banyak berbuah ketika sudah menginjak tahun ke-3 atau ke-4. Hama Penyakit Tanaman Biasa Menyerang Tanaman jambu air dan semua tanaman lain sudah barang tentu banyak hama dan penyakit yang biasa menyerang. Berikut ini akan kami sampaikan beberapa hama yang biasanya suka menyerang “bukan hanya jambu, tanaman lain juga bisa kena hama/penyakit ini” pada tanaman jambu yaitu Ulat Kupu-Kupu Gajah Memiliki ukuran sepanjang sekitar 1,2 cm dengan warna hijau, ulat kupu-kupu gajah akan menyerang jambu dengan cara bertelur pada daunnya. Hal ini jika dibiarkan akan membuat daun menjadi berlubang karena dimakan oleh si ulat dan anaknya, jika serangan ulat ini dibiarkan begitu saja, maka biasanya daun akan mengerut, kemudian menguning dan akhirnya mati. Cara yang baik untuk menanggulangi serangan ulat kupu-kupu gajah adalah dengan mengumpulkan semua telur dalam daun dan ulatnya kemudian musnahkan. Namun cara ini tidak efektif untuk dilakukan di lahan budidaya jambu air yang luar, jika pada lahan luas bisa menggunakan pestisida untuk pengendaliannya. Kutu Perisai Hijau Kutu ini memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga susah untuk dilihat, namun dapat diketahui dengan pola serangan yang dilakukannya. Jika kutu perisai hijau sedang beraksi maka dirinya akan menempel pada bagian belakang daun, pada daun yang terkena kutu perisai hijau maka daun akan memiliki bercak hitam seperti jelaga. Untuk menangani serangan kutu perisai hijau bisa menggunakan hewan pemangsanya, hewan pemangsa kutu perisai hijau adalah kepik, namun saat musim penghujan datang, hama ini akan menghilang dengan sendirinya. Kelelawar Atau Codot Hewan malam ini suka makan aneka buah-buahan, termasuk jambu air. Kelelawar akan menyerang jambu air saat sudah berbuah. Untuk menanggulangi serangan kelelewar atau codot bisa dengan menutup pohon atau buah menggunakan penutup untuk melindungi buah jambu air. Tumbuhan Benalu Benalu adalah tanaman yang tumbuhnya dengan menempel di tumbuhan lain, pohon jambu yang ditumbuh benalu akan membuat sari pati makanan disedot oleh tanaman benalu, hal ini membuat pohon jambu tidak dapat tumbuh dengan maksimal. Untuk mengatasi benalu pada pohon jambu air maka bersihkan pohon dari benalu tersebut dan sebisa mungkin jangan menyakiti pohon jambu airnya. Lalat Buah Seperti yang telah dibahas pada pembahasan diatas, lalat buah dapat menyerang bunga yang hampir menjadi buah, lalat buah akan menyerang dengan cara bertelur pada daging buah jambu. Lalu setelah lava lalat buah menetas, lava ini akan memakan buah jambu tersebut dari dalam sehingga buah rusak, membusuk dan banyak bolong-bolongnya, untuk menanggulanginya bisa menggunakan insektisida diazinon. Penggerek Batang Penggerek batang akan menyerang dibagian batang jambu air bukan di bagian daun. Tanda-tanda pohon sudah terkena hama penggerek batang ialah kulit pohon menjadi terkelupas dan dari dalamnya mengeluarkan getah. Untuk melakukan penanggulangan pada serangan penggerek batang maka bisa memanfaatkan insektisida. Demikianlah pembahasan mengenai Budidaya Jambu Air semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan selanjutnya.
Teknik mudah membuat tabulapot (tanaman buah dalam pot) Cara pembuatan tambulapot anggur beserta perawatannya lengkap. Cara penanaman dan perawatan tanaman tambulapot agar cepat berbuah. Kemudian, setelah media pot dan tanahnya telah siap, jambu air siap untuk ditanamkan. Selanjutnya ialah penataan tanaman dengan jarak 2, 5 meter hingga 3 meter.
SImLD. 249 299 64 274 105 24 82 120 465
cara membuat jambu air berbuah lebat